Selasa, 14 Oktober 2014

Pembahasan Ghunnah Musyadadah

غنه مشددة  (Gunnah musyadadah) 

 => adalah setiap Nun ( نّ ) atau Mim ( مّ )  yang  bertasdid.

       Contoh : أِنَّ ، فَلَمَّأ
 
 Keterangan : Bahwa  asalnya :  أِنَّ  adalah أِنْ نَ harokat nun yang awal sukun nun yang kedua   fathah itu berarti dalam bacaan ada dua harokat. Padahal dalam ilmu tajwid dua Harokat itu dsebut satu alif- berarti setiap bacaan Ghunnah Musyadadah harus dibaca panjang satu alif.

>  Makhorijul huruf itu ada tujuh belas (17) dan tujuh belas itu secara garis besar di bagi menjadi
    5 Bagian yaitu :
  1. Rongga Mulut   ( ألجوف )       
  2. Tenggorokan     ( ألخلق )
  3. Mulut                 ( أللسأن )
  4. Bibir Dua           ( الشفتان )
  5. Hidung               ( ألخيشوم ) 
>  Kemudian setiap makhroj huruf itu pasti ada sifat-sifatnya,
    adapun sifat-sifatnya huruf yaitu :
   
      a.  Mencegah :  ( أصمأت )             i.  Kebawah : ( استفال )               p.  Bergetar : ( تكرير )
      b.  Tertutup    :  ( اطباق )               j.  Kendor/Lunak  : ( رحوة )        q.  Memanjangkan : ( استطالة )
      c.  Atas          :  ( استعلاء )            k.  Halus               : ( همس )        r.  Tengah         : ( وسط )
      d.  Keras        :  ( شدّة )                l.  Mantul              : ( قلقلة )         s.  Teliti            : ( تفشى )
      f.  Menahan Nafas : ( جهر )         m.  Lemes             : ( لين )           t.  Bersiul         : ( صفير )
      g.  Fasih/Jelas         : ( اذلاق )      n.  Panjang            : ( مد ) 
      h.  Terbuka              : ( انفتاح )      o.  Mereng            : ( انحراف )

Tajwid


Bab I ( Dasar-Dasar membaca Al qur'an )
Pelajaran I
Pelajaran II

Acara Takbir


Acara Takbiran
Acara Takbir Idul Adha
      Setiap hari raya Idul Adha, setidaknya kita terus diingatkan kembali tentang Hikmah Ibadah Haji dan Hikmah Ibadah Kurban, guna meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT.

      Peristiwa ibadah haji menyadarkan kita, bahwa pada hakikatnya umat manusia adalah satu keluarga, serta sama dan setara dalam pandangan Allah SWT. Tidak ada manusia yang lebih unggul dari yang lainnya, kecuali atas dasar ketakwaan atau ketaatannya kepada Allah SWT.
Jiwa, harta, dan segala yang kita miliki bukanlah tujuan, melainkan sebagai alat untuk berjuang dan mengabdi pada Allah SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…


Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita, untuk senantiasa siap berkorban apa saja, demi menggapai keridoan-Nya, dan hidup mulia di dunia dan akhirat.

Semoga kita mampu melaksanakan prinsip “Sami’na wa atho’na”, kami dengar dan kami taat, atas segala perintah Allah dan larangan-Nya, sehingga kita mampu berjiwa tauhid, sebagaimana Keluarga Nabi Ibrahim a.s.

Semoga kita diberi kekuatan, untuk mampu melakukan pendidikan keluarga, sehingga keluarga kita seperti keluarga Nabi Ibrahim a.s., yang kompak menjadi hamba-hamba Allah yang taat dan bertakwa.