![]() |
| Pembukaan |
Hikmah Isra Mi'raj
1. Bersihkan Jiwa Raga untuk Menghadap Allah SWT
Diriwayatkan, sebelum Isra Mi’raj, Nabi SAW “dibedah” oleh malaikat untuk membersihkan jiwanya dari sifat-sifat buruk.
Itu menunjukkan, sebelum menghadap Allah SWT untuk menjalankan ibadah,
kita harus membersihkan dulu jiwa-raga kita, niat-hati dan jasmani, dari
segala kotoran atau najis, dari niat yang tidak ikhlas, dan dari
pemahaman-pemahaman yang sesat. Ibadah akan mardud atau tidak sah bila
niat kita tidak ikhlas, dinodai bid’ah atau tidak didasari ilmu (QS.
Al-Bayyinah: 5, Al-Hajj: 37, Al-Isra: 36 & 84, Al-Ma’un: 6).
Lebih luasnya, kebersihan jiwa-raga adalah suatu keharusan manakala kita menghadap Allah SWT di akhir kelak. Karena, al-Islaamu nazhifun, fatanazh zhafu fa innahu laa yadkhulul jannata illa nazhiif
(Islam itu bersih, maka bersihkanlah jiwa-ragamu, karena sesungguhnya
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih). Tentu saja,
untuk kebersihan itu, “celupan”-nya (shibghah) adalah Islam.
2. Dakwah Perlu Pendung, Tidak Bisa Sendiri
![]() |
| Sambutan |
2. Dakwah Perlu Pendung, Tidak Bisa Sendiri
Ketika Abu Thalib dan Siti Khadijah meninggal dunia, Nabi SAW merasa sedih luar biasa, sehingga tahun itu dinamakan Amul Hazn (Tahun Kesedihan).
![]() |
3. Bukti Kekuasaan Allag SWT
Dalam QS. 17: 1 Allah SWT menyatakan, Isra’ Mi’raj bertujuan antara lain
untuk memperlihatkan sebagian ayat atau tanda (bukti) kekuasaan-Nya.
![]() |
| pembacaan Ayat Suci Al Qur'an |
4. Peduli Al-Aqsha
Salah satu tempat yang terkait dengan Isra’ Mi’raj adalah Masjid Aqsha.
Setidaknya, momentum peringatan Isra’ Mi’raj kali ini dapat dijadikan
momentum bangkitnya kepedulian terhadap nasib Al-Aqsha dan Muslim
Palestina. Apalagi ada sinyal kaum Zionis hendak meruntuhkan masjid
tersebut dan melenyapkan simbol-simbol Islam di Jerusalem.
5. Shalat Tiang Agama Islam
“Oleh-oleh” utama Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat. Shalat adalah satu-satunya kewajiban dan menjadi kebutuhan umat Islam yang amar-nya diturunkan langsung oleh Allah SWT.
![]() |
| Sambutan Ketua Panitia |
5. Shalat Tiang Agama Islam
“Oleh-oleh” utama Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat. Shalat adalah satu-satunya kewajiban dan menjadi kebutuhan umat Islam yang amar-nya diturunkan langsung oleh Allah SWT.
Hal itu menunjukkan betapa tingginya posisi ibadah shalat. Wajar, kalau
kemudian shalat, sebagaimana tersebut dalam sejumlah hadis Nabi SAW,
shalat merupakan:
- “Tiang agama”, akan runtuh keislaman seseorang jika meninggalkan atau tidak mendirikan shalat.
- Shalat merupakan penentu diterima-tidaknya amal saleh seseorang serta menjadi ibadah (ritual) paling utama dalam Islam.
- Shalat juga merupakan amal perbuatan yang pertama kali dihisab di akhirat dan menentukan baik-buruknya amal seseorang.
- Shalat merupakan pembeda antara umat Islam dan kaum kafirin
- Penentu kebaikan dan keburukan amal seseorang (QS. 29: 45, 70: 19-23)
- Shalat merupakan manifestasi inti akidah Islam (tauhid).
![]() | |
| pembacaan Kitab Alberjanji |
Pada bulan Rajab, khususnya momentum peringatan Isra’ Mi’raj, seyogianya kita mengevaluasi shalat kita selama ini: sudahkah dilaksanakan sesuai sunnah Rasul? Sudah pahamkah kita akan makna bacaan dan gerakan shalat? Sudah khusyukah shalat kita selama ini? Berdampakkah shalat kita pada perilaku keseharian?
![]() |
| Mauidhoh hasanah |
Tiga Golongan Musholi
Dalam Al-Quran setidaknya disebutkan tiga golongan mushali atau pelaku shalat.
- Khasyi’un
- Sahun
- Yuraun.
Karenanya, shalat golongan ini berpengaruh terhadap perilakunya,
yaitu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar (QS. 29: 45).
Golongan sahun (QS. 107:5) adalah mereka yang melakukan shalat dengan lalai, sering (atau sengaja) lupa karena tidak merasakannya sebagai kebutuhan, dan menganggap shalat sebagai beban.
Golongan yuraa’un (QS. 107: 6) adalah mereka yang melakukan shalat
dengan niat yang tidak ikhlas, ibadah shalatnya ternodai perasaan atau
keinginan dipuji atau dilihat orang lain, motivasi shalatnya bukan
kesadaran.
Golongan sahun (QS. 107:5) adalah mereka yang melakukan shalat dengan lalai, sering (atau sengaja) lupa karena tidak merasakannya sebagai kebutuhan, dan menganggap shalat sebagai beban.
![]() | ||||||||||||||
| Snatri cermat mengikuti pengajian |
Demikianlah begitu banyak mutiara hikmah yang bisa dipetik dari
peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw, utamanya terkait dengan shalat
sebagai kewajiban sekaligus kebutuhan utama umat Islam. Wallahu a’lam bish-shawab.
mugo di paringi sehat, diparingi ilmu seng bermanfaat, berokah.. amin ya robbal alamin...
Time is makan-makan soto...
![]() |
| makan Soto.. nyam..nyam...... |
![]() |
| santri & wali santri makan bareng.. |
![]() | ||
| santriwati,, maeme seng okeh ya.... he.. he.. |
![]() |
| tidak mau ketinggalan juga ,, ibu nya juga dunk makan hehe.. |
![]() | |||||
| sebelum bersih2,, exis dulu pokoknya,,.. yang penting kompak aja.. Salam damai selalu... Peace...!!! |













Tidak ada komentar:
Posting Komentar